Kebanyakan orang memang tahunya Gothic Lolita (mulai sekarang disingkat GosuRori aja deh ya) itu sejenis cosplay. Tahu kan, cewek-cewek
Hayoo siapa yang pernah cosu begini? Kelihatan seperti cewek-cewek loli di anime ya? Sulit dipungkiri memang kalau lolita banyak disalahpahami sebagai tokoh gadis kecil imut nan moe yang sering muncul di anime, atau kostum-kostum berenda seperti yang sering dipakai cewek-cewek anime. Ini yang sering disalahpahami oleh banyak orang dan menganggap lolita = cosplay. Perlu ditekankan, lolita bukan cosplay, kecuali kalian tetap ngotot bahwa dress berenda seperti yang muncul dalam anime adalah lolita (dan karena itu lebih tepat disebut cosplay gothic lolita), itu kembali lagi kepada kalian.
Memang, potongan dress diatas mirip seperti lolita. Coba bandingkan dengan dua gambar ini:
Rose Pattern Lace Doll OP |
Ribbon and Lace Doll OP |
(Both dresses are copyright of Baby, the Stars Shine Bright, 2003)
Sepintas kelihatan ga beda jauh ya? Tapi percayalah, di kalangan para loli (sebutan untuk cewek-cewek yang emang menganut lolita fashion) kedua foto ini punya perbedaan yang cukup mencolok.Tapi bedanya apa sih? Kan sama aja? Dress juga, hitam-putih juga!
Perhatikan jumlah renda yang ada pada ketiga gambar di atas. Gambar pertama jelas-jelas memiliki lapisan renda yang lebih banyak, which is pretty monstrous. Sementara kedua gambar dibawahnya lebih toned down, walaupun color palette ketiga dress itu sama-sama hitam putih.
That's what I mean!
Dress di gambar pertama renda nya terlalu banyak, sehingga kontras antara warna dasar dress dan warna renda terlalu jelas. Di kalangan lolita, orang yang mengenakan dress seperti ini disebut Ita. Dari kata dasar dalam bahasa Jepang 'Itai' yang berarti sakit. Maksudnya adalah, terlalu banyak renda sampai-sampai sakit dilihat mata. Sementara di gambar kedua dan ketiga, keduanya masih terhitung sebagai old-school lolita. Duh! Apa lagi sih? Kok banyak banget istilahnya? Old school itu adalah sebutan bagi style lolita yang populer di awal-awal pemunculannya (sekitar akhir 90 an dan awal 2000an). Ciri-cirinya hampir mirip dengan gambar pertama. Tapi tidak selalu hitam juga kok. Ada juga dress dengan kombinasi warna pink dengan renda putih, atau biru, atau malah memiliki pola atau prints.
Shirring Gingham Check OP |
Heart Garden OP |
atau begini
Sayangnya, di Indonesia, fashion subculture Jepang seperti Lolita (dan macam-macam lainnya seperi Natural-kei dan Himegyaru) tidak terlalu banyak berkembang. Kenapa? Kebanyakan karena masalah harga dan keterbatasan untuk mendapatkan dress-dress tersebut. Dress, terutama yang memiliki brand, bisa lebih mahal dari sebuah jaket Zara. Range harga dress-dress lolita, kebanyakan berada di antara 18 ribu yen sampai yang paling mahal mencapai 90 ribu yen, bahkan lebih. Kalau dikonversikan kedalam tabel rupiah kita (1 Yen = 120 rupiah), berarti harganya kira-kira antara 2 juta sampai 10 juta rupiah, belum termasuk biaya shipping dan pajak barang masuk.
Gila! Mahal banget!
Itu pasti hal pertama yang bakal muncul di otak kalian. Hayoo ngakuuu :p Tapi saya mengerti kok, kebanyakan lolita juga merasakan hal yang sama. Ada banyak hal yang membuat lolita itu mahal, dan yang utama adalah masalah kualitas. Bahan untuk dress lolita biasanya tebal, bukan sekedar katun biasa. Begitu juga dengan rendanya, biasanya dibuat sendiri dengan tenunan tangan. Belum kalau dressnya memiliki original print , sudah pasti harga dressnya akan semakin melunjak. Ada rupa, ada harga. Dan yang kedua, barang-barang lolita biasanya berasal dari Jepang / luar negeri sehingga harus diimpor. Yang berarti, ada biaya shipping dan pajak seperti yang tersebut di atas. Sudah pasti ada biaya tambahan disamping harga yang tertera di online shop.
Sebenernya banyak cara untuk menjadi lolita dengan dress yang lebih terjangkau sekalipun itu berarti bukan memakai dress dengan brand buatan Jepang. Misalnya membuat dress sendiri di penjahit, atau mungkin memanfaatkan dress, rok dan blus vintage yang dimodifikasi agar lebih memenuhi segi estetika lolita. Atau mungkin beli dari Taobao lewat shopping service (saya akan membahas mengenai Taobao nanti-nanti). Tapi yang jelas, walaupun memang terlihat tidak biasa dibandingkan dengan fashion-fashion mainstream, lolita dimaksudkan sebagai daily wear dan bukan sekedar kostum, apalagi cosplay.
Lolita adalah subculture fashion yang berkembang di Jepang sama seperti subculture-subculture lain, misalnya Visual-kei, Decora-kei, atau Gyaru. Kalau kamu memang ingin mengenal lolita lebih dalam, jangan, and i mean, JANGAN belajar dari anime. Do some proper research! . Di LiveJournal banyak sekali komunitas yang berhubungan dengan lolita, seperti daily_lolita atau EGL. Keduanya akan sangat membantu mempelajari apa itu lolita dari dasar-dasarnya jika kalian berminat untuk berkecimpung dalam fashion ini.
Padahal, sebenernya lolita itu bukan sekedar gothic aja lho. Di Jepang, Gothic sama Lolita itu lain. Gothic Jepang sama Gothic barat juga lain. Tapi memang ada subgenre dari lolita yang merupakan perpaduan dari gothic dan lolita, dan disebut dengan Gothic Lolita. Tapi itu cuma satu dari sekian, lho. Walaupun ga dipungkiri juga, kalau Gothic Lolita termasuk salah satu yang paling populer, namun ternyata masih kalah dibandingin Sweet Lolita yang punya persentase pemakai paling banyak diantara subgenre lolita lain. Aduh, apa lagi itu Sweet Lolita? Kok banyak banget jenisnya? Tenang, di post ini, saya akan mencoba untuk menjelaskan subgenre-subgenre lolita satu persatu. ;)
1.) Sweet Lolita / Ama Lolita
Gyaaaa manis banget!
Mungkin itu yang pertama ada di kepala kalian kalau melihat lolita-lolita seperti gambar di atas berkeliaran di dekat kalian. Atau mungkin malah bingung, dan mikir kalau lagi ada tumpukan-kue-warna-pastel berjalan? ;)
Sweet lolita, atau Ama Lolita (berasal dari kata bahasa Jepang "amai" yang berarti "manis") adalah salah satu subgenre lolita yang mengedepankan gaya yang kekanakan dan manis. Prints seperti pita, stroberi, boneka dan binatang sangat umum dalam gaya lolita yang satu ini. Biasanya subgenre lolita ini memiliki colour palette yang cenderung ke arah pastel. Seperti pink, saxon blue, lavender, mint, atau kuning muda. Tapi bukan berarti tidak ada warna-warna matang. Kebanyakan varian warna matangnya adalah merah, biru cerah , hitam dan cokelat.
Dress-dressnya memiliki bentuk cupcake / bell sempurna yang terlihat sangat megar karena biasanya memakai dua lapis petticoat (rok dalaman dengan banyak lapisan yang membuat roknya terlihat megar, saya akan membahas mengenai ini nanti :D), dan dilengkapi dengan aksesori rambut seperti bonnet dan bando berpita (headbow) . Pemakaian aksesoris-aksesoris lucu dari plastik dan tas-tas unik dengan bentuk hati, bintang, dan lain-lain juga memiliki peran untuk 'melengkapi' penampilan. Banyak juga yang memakai wig berwarna pink, biru atau bahkan split-wig campuran keduanya, juga circle lens untuk memberi kesan dolly-look. Esensi dari gaya ini adalah imut, manis, kekanakan dan magical. Seperti puteri-puteri dari negeri dongeng, gitu deh. ;D
Oh, dan ngomong-ngomong, style ini memiliki persentase pemakai terbanyak dibanding subgenre lolita yang lain. Mungkin karena style ini memiliki range ukuran yang lebih luas, dan tentu saja, karena terlihat sangat eye catching! Dan, ngaku deh, kebanyakan cewek suka hal-hal yang imut dan manis kan? ;D
Brand-brand yang merilis dress untuk genre ini antara lain Angelic Pretty, Baby, the Stars Shine Bright, dan Metamorphose Temps de Fille. Ada beberapa koleksi dari Alice and the Pirates yang cocok untuk style ini, terutama prints bertema fairy tale seperti Cinderella, Rapunzel, dll. Angelic Pretty cenderung sedikit lebih mahal dibanding kedua brand yang lain, karena kebanyakan produknya sangat eksklusif dan diproduksi dalam jumlah yang terbatas sehingga stoknya sangat cepat habis. Baby (BTSSB) memiliki range koleksi yang lebih lengkap dengan varian yang tidak hanya tersedia untuk sweet lolita, tapi juga untuk style lain seperti Classic atau Sailor. Metamorphose (Meta), di lain sisi, adalah brand paling murah. Sama seperti BTSSB, Meta juga memiliki koleksi yang luas dengan harga yang lebih murah (walaupun tetap saja..dalam kisaran 20 ribu yen ==a).
2.) Classic Lolita
Ah, style favorit saya! :D *plak*
Seperti namanya, Classic Lolita lebih menyerupai pakaian-pakaian bangsawan Inggris tahun 1800an dibanding subgenre yang lain (dimana lolita terinspirasi dari sana). Potongan-potongan yang rapi dan elegan, print-print yang lebih kalem seperti floral, angel, checkered ato regimental sangat umum dalam subgenre ini. Subgenre ini tidak seheboh sweet, dengan colour palette yang kebanyakan cenderung lebih redup dan hangat. Misalkan dusty pink, beige, cokelat, hitam, navy atau wine / bordeaux. Yang menjadi highlight dalam subgenre ini adalah kesan yang feminin dan elegan, cenderung lebih dewasa dibandingkan dengan sweet lolita.
Yang jelas, subgenre ini lebih toned down dibandingkan dengan subgenre-subgenre yag lain. Cukup toned down, namun masih terlihat outstanding di mata orang luar. Biasanya dress classic lolita memiliki potongan A-Line yang ditopang dengan A-Line petticoat (untuk perbedaan antara cupcake dan A-Line petticoat saya akan menjelaskan lain waktu). Dibandingkan prints, Classic Lolita lebih mengutamakan potongan dress, dan memiliki lebih sedikit renda dibandingkan dengan sweet. Roknya cenderung lebih panjang, atau paling pendek sebatas lutut. Untuk hiasan rambut biasanya antara bonnet, headdress persegi, jepitan pita atau topi. Biasanya dipermanis dengan aksesoris-aksesoris seperti kalung mutiara, chocker, atau bahkan sarung tangan renda. Untuk make up, classic lolita lebih kepada pendekatan yang natural. Eye shadow cokelat atau oranye, dengan lipstik yang cenderung peach atau pink dan blush on tipis-tipis, tidak terlalu medok. Wig dan circle lens sepenuhnya opsional, karena penampilan natural akan terlihat lebih baik dalam style ini. ;)
Satu masalah yang cukup umum dalam style ini adalah, banyak dari apparel mereka yang dibuat dengan ukuran sangat pelit. Banyak dress yang dikeluarkan dengan ukuran pinggang dan dada yang sangat kecil. Rata-rata ukuran pinggang mulai dari 58cm-74cm dan ukuran dada rata-rata antara 86-91 cm saja. Masalah yang cukup menjengkelkan, dan membuat genre ini cenderung lebih eksklusif kepada mereka yang bertubuh kecil. Tapi tentunya masih bisa diakali, contohnya dengan menjahit dress sendiri sesuai dengan ukuran badan kita, atau beli di toko-toko Taobao yang biasanya menyediakan customized sizing. :D
Brand-brand yang merilis dress untuk style ini antara lain Innocent World, Victorian Maiden, Mary Magdalene, dan Juliette et Justine . Innocent World (IW) punya koleksi dress-dress classic yang berkesan girlish dan manis, tidak terlalu dewasa. Mereka masih mengeluarkan prints-prints lucu seperti teddy bear, atau kelinci dan rusa. Ada pengaruh dari sweet dalam koleksi mereka, walaupun kesan klasiknya masih lebih menonjol. Victorian Maiden (VM), Juliette et Justine (JetJ) dan Mary Magdalene (MM) lebih menonjolkan kesan dewasa dibandingkan IW dalam koleksi-koleksi dressnya. Bedanya, banyak koleksi VM yang cocok untuk country lolita yang mengesankan gadis desa zaman victorian dengan dress-dress puffsleeve ber-square neck plus floral prints yang manis, walaupun banyak juga dari koleksi mereka yang cocok bagi yang menginginkan dress elegan. Sementara Mary Magdalene lebih menonjolkan kesan elegan dengan warna-warna yang lebih matang dan potongan dress yang lebih tegas, sangat mengesankan wanita bangsawan Inggris zaman dulu. Hal yang sama juga berlaku dengan JetJ, namun JetJ sangat western-inspired, dan cenderung lebih dewasa lagi daripada ketiga brand lainnya.
VM tidak melayani overseas order, dan itu yang paling bikin nangis. Tapi worry not! Bukan berarti ga bisa, coba pakai Shopping Service seperti Noppin atau Japonica Market. IW dan MM keduanya melayani overseas order, so you can rest well if you want to buy from them ;D.
3.) Kuro / Shiro / Pink / Sax / Aka Lolita
Eeh? Masih ada lagi?
Aduh, ini belum seperempat jalan loh! :D Masih banyak style-style lain yang belum disebut. Salah satunya adalah ini. Duh, tapi gimana cara bacanya tuh? Ga penting! Pokoknya, style ini adalah salah satu subgenre lolita yang colour palette keseluruhannya itu monokrom, alias sewarna. Misalnya Kuro Lolita, seperti namanya, semuanya memakai apparel hitam. Tapi, bukan berarti gothic juga loh! Sama seperti Shiro Lolita yang adalah kebalikannya Kuro, semuanya putih. Tapi, untuk Shiro nggak harus offwhite semua juga. Ivory / Beige kadang passable sebagai Shiro, karena berkesan antique white-ish.
Pink, Sax, maupun Aka (Red) Lolita, gak semuanya harus ber color palette sama. Biasanya struktur penampilan mereka bercampur dengan putih, dengan pola warna dasar (pink,sax,aka) x warna renda putih. Sementara itu mereka bisa memakai putih untuk aksesori yang lain, misalkan headdress, kaos kaki, sepatu atau tas. Blus juga biasanya putih. Pink, Sax maupun Aka bisa dibilang termasuk kategori sweet lolita dalam spektrum warna yang lebih monokrom dan sederhana, kadang terkesan oldschool-ish. Shiro dan kuro bisa tampil sebagai sweet, ataupun klasik. Dan tolong diingat, kuro tidak selalu berarti gothic lolita! :D
Mengenai sizing, style ini cukup generous. Mengingat banyak dress dengan warna solid yang memiliki fitur full shiring (elastic) sehingga bisa mengakomodasi orang yang bertubuh besar. Tapi ingat, jika kalian membeli dari brand classic, perhatikan sizingnya (khususnya untuk shiro dan kuro). Karena seperti yang sudah disebut tadi, brand-brand classic biasanya ukurannya pelit. Jadi, check your measurements before you buy. Akan lebih baik jika kamu membeli dress yang ukuran maksimalnya 3-4cm lebih besar dari ukuranmu :D
Dress untuk style ini bisa dibeli dari brand-brand sweet lolita seperti BTSSB, AP, AATP dan Meta. Bisa juga dari brand-brand classic seperti IW, VM dan MM. Bisa juga dari FRILL nya h.Naoto. Buat yang cari harga yg lebih murah, bisa coba Anna House, brand lolita mediocre dari Hong Kong yang menjual dress-dress bergaya sweet dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan brand Jepang. Mau pilih yang mana, terserah kepada dress mana yang berhasil memenangkan hati kalian! ;)
4.) Gothic Lolita
Okay guys, prepare yourself for the real gothic lolitas! :D
These are, my friends, adalah gothic lolita yang bisa dibilang, sesungguhnya. Elegan seperti classic lolita, namun lebih mencuatkan kesan 'bangsawan' dalam nuansa yang lebih dark, dan colour palette dengan warna-warna matang. Hitam, biru safir, hijau emerald, perak dan emas adalah warna yang umum ditemukan dalam gothic lolita. Jadi, tidak harus melulu hitam-putih, dan mengenakan headdress persegi super besar dengan renda-renda putih.
Gothic lolita termasuk style yang pelit size dan MAHAL. D: Karena mereka kebanyakan memakai bahan-bahan tebal dan berkualitas seperti beludru (velveteen), chiffon, polyester dan katun tebal. Banyak dari dress atau rok gothic memiliki korset, sehingga akan sangat ngepas di pinggang dan mungkin kurang nyaman bagi yang belum biasa. Banyak brand gothic lolita yang nggak mengakomodasi overseas order, dan apparel yang mereka rilis dibuat dalam jumlah yang kecil. Eksklusifitas dari gothic lolita membuat dress secondhandnya tetap berharga tinggi sekalipun dijual secondhand, tidak terlalu jatuh, sama seperti classic lolita.
Style ini mengedepankan kesan elegan, namun dark. Prints yang umum pun bernuansa gothic, seperti salib, kastil, atau kelelawar dan mahkota. Dressnya lebih sederhana, dan tidak terlalu banyak renda dibandingkan style lain, dengan panjang rok biasanya sebatas lutut atau lebih. Blouse yang dipadukan dengan jumperskirt biasanya berwarna putih atau hitam. Sepatu dengan hak tinggi atau platform shoes merupakan jenis sepatu yang paling umum ditemukan dalam style ini, ditambah dengan stocking (biasa ataupun fishnet) ataupun kaos kaki biasa dengan motif lilitan pita (banyak dirilis oleh Moi Meme Moitie). Aksesori rambut biasanya antara bonnet, korsase mawar, headbow atau canotier. Aksesori lain seperti kalung salib, kalung mutiara, chocker dan lace gloves opsional, namun direkomendasikan untuk menambah kesan gothic.
Make up untuk style ini bisa sederhana, maupun agak berat. Tergantung seperti apa image yang ingin kalian capai. Apakah kalian ingin tampil seperti Mana, atau mungkin kurang pede dengan make up berat dan lebih kepada tampilan sweet-natural seperti pada classic lolita? Dua-duanya boleh. Pilih warna lipstik yang natural seperti nudy pink untuk tampilan lebih manis dan merah atau ungu untuk yang lebih gothic. Begitu juga dengan blush on, bisa disesuaikan warnanya sesuai penampilan yang diinginkan. Tapi jangan lupa untuk merias bagian mata! Seberat apa riasan mata yang kalian inginkan, tetaplah merujuk pada penampilan yang diinginkan. :D
Brand yang menyediakan dress untuk subgenre ini antara lain adalah Moi Meme Moitie, Chantilly, Marble, Atelier Boz dan Atelier Pierrot. Tapi mungkin juga menemukan dress-dress bernuansa gothic di AATP, BTSSB, ataupun Meta. Perhatikan potongannya, rok-rok dengan korset dan bustle biasanya passable sebagai gothic. Jangan lupa aksesorinya untuk menambah kesan gothicnya! :D
Untuk catatan, Moi Meme Moitie dan Atelier Boz nggak melayani overseas order. Jadi, sama seperti pada kasus Victorian Maiden, you know what to do: use a shopping service! :3
5.) Casual Lolita
Gw mau nyoba lolita, tapi kok kayanya too much ya?
Ini solusinya! Casual lolita ditujukan bagi mereka yang pengen pake lolita sebagai daily wear tapi masih malu pake gaya yang lain karena berasa overdressed. Seperti namanya, casual lolita adalah subgenre dari lolita yang jauh lebih toned down dibandingkan dengan saudari-saudarinya. Gak terlalu banyak renda, potongannya gak aneh-aneh, tapi masih dalam siluet lolita karena masih adanya pemakaian petticoat/pannier.
Gak banyak aturan ketat mengenai genre lolita yang satu ini, asal masih kelihatan kayak daily wear biasa dan masih kelihatan siluet lolitanya, you should do fine. Pemakaian cutsew (sebutan untuk blouse/tshirt lolita berbahan kaos) juga sangat umum ditemukan disini, biasanya di koordinasikan dengan rok atau jumperskirt. Make up dan rambut juga nggak neko-neko, simple aja, kayak biasanya kamu dandan kalau mau pergi keluar. Lipstik peach dengan sedikit lipgloss mungkin? Dengan eyeshadow warna natural dan maskara tipis-tipis aja. Kalau mau lebih keluar kesan lolitanya, mungkin kamu bisa coba menggulung rambut dan membuat rambutmu terkesan bergelombang.
Untuk aksesori rambut, biasanya berupa headbow, pita jepit atau straw hat/boater hat biasa. Nggak usah pakai headbow super gede dan rame kayak sweet lolita juga gapapa, toh tujuannya untuk achieve cute, lolita-ish, tp masih daily wear looking. Kaos kaki masih dipakai, ankle socks juga gapapa. Gak harus OTK (Over the Knee) socks seperti yang banyak dipakai di style lain. Selain sepatu, bisa juga pakai sendal. Dalam catatan, sandalnya masih harus loliable. Misalnya, ada aksen mawar atau pitanya. Gak mau kan kalau sepatu/sandalmu kelihatan out of place? ;D
Brand yang menyediakan apparel loli yang lebih toned down untuk casual lolita misalnya Emily Temple Cute, atau Jane Marple . Sayangnya, dua-duanya nggak punya online store. Jadi, entah kalian harus pakai shopping service, atau kalian coba beli di toko-toko secondhand kayak Tokyo Alice, Usagi Youhinten, Alice +Fururun, atau Closet Child. For your note, apparel secondhand casual lolita sangat affordable, dan banyak yang mencapai kisaran harga 4-5 ribu yen dibanding harga aslinya yang belasan ribu yen. Kalau mau coba lolita, tapi budget terbatas dan masih malu karena takut overdressed, mungkin casual lolita adalah jawaban yang tepat. :D
Sumber: http://sugaryroses.blogspot.com/