Buscar

Page

Gerakan anti-Hallyu di Jepang

Most Ridiculous Anti-Hallyu Movements in Japan

Hubungan antara Korea dan Jepang memang terkait satu sama lain, baik secara historis maupun secara kultural atau budaya. Tetapi ternyata ada juga hubungan yang kurang baik yang masih mereka rasakan. Hubungan yang kurang baik ini terjadi di berbagai sektor industri termasuk budaya kpop yang mulai terkenal di Jepang. Perlahan-lahan mulai terlihat gerakan anti-fans kpop di Jepang.

Tentu saja, ini bukan berarti sebagian masyarakt Jepang merupakan gerakan anti-fans kpop. Tapi beberapa dari  kelompok ekstrimis Jepang, kelompok gerakan anti-fans (meskipun dalam jumlah kecil dan berpengaruh) telah memicu kehebohan penggemar Kpop untuk beberapa pandangan yang diputar balikkan dan berbagai tuduhan yang tidak masuk akal.
Pada artikel ini, kita akan melihat beberapa gerakan anti-fans di Jepang. SEKALI LAGI, gerakan-gerakan ini tidak mewakili pandangan dari orang Jepang secara keseluruhan, tetapi perlu dicatat tentang perbedaan dalam cara pandang mereka tentang kpop. Mungkin satu-satunya cara untuk memecahkan masalah ini adalah untuk lebih menghargai satu sama lain dan menerima/menghormati kebudayaan satu sama lain. Kan lebih indah hidup ini jika tidak ada yang namanya perang/konflik satu sama lain.

Seperti yang sering terjadi di Indonesia tentang pengaruh budaya luar, ambillah yang baik dan tinggalkanlah yang buruk. Jika memang kebudayaan itu baik, yah anggap saja itu sebagai warna-warni kehidupan manusia di dunia ini, sebaliknya jika itu dianggap tidak baik dan tidak sesuai dengan kebudayaan kita (apalagi yang islam ya *NO SARA*) maka sebaiknya tidak kita tiru. Kita hanya menghargai perbedaan satu sama lain.:D

Jika ini tentang sejarah wah ane gak berani komen, takutnya salah-salah, ane dituntut lagi.. kabuuuuuuuuuurrrrr...

~INTINYA, MARILAH KITA MENGHARGAI SATU SAMA LAIN DAN CIPTAKAN KEDAMAIAN DI MUKA BUMI INI.. BUKANKAH LEBIH ENAK DAN NYAMAN TINGGAL DALAM KEDAMAIAN?~


Kim Tae Hee Terancam Mesti Meninggalkan Jepang




Setelah keterlibatan Kim Tae Hee dalam mempromosikan Pulau Dokdo sebagai wilayah Korea pada tahun 2005, beberapa netizen Japng mempertanyakan sikapnya tentang hubungan Jepang-Korea, dan berpendapat bagaimana seseorang yang dianggap sebagai "anti-Jepang" bisa muncul di TV Jepang. Setelah itu Kim Tae Hee menjelaskan bahwa seberapa sering dia berkunjung ke Jepang dan menyukai/menonton buku-buk Jepang dan film-film Jepang. Kemudian ratusan netizen Jepang pergi ke depan Fuji TV  untuk menarik dirinya dari drama "99 Days with a Star".

Kemudian keadaan semakin buruk pada awal tahun ini, dari kelompok yang sama pengunjuk rasa memaksa Kim Tae Hee untuk membatalkan konferensi persnya untuk perusahaan farmasi Jepang yang bernama Rohto. Protes yang terus menerus membuat Rohto mengurangi adegan Kim Tae Hee dari 16 detik menjadi hanya 6 detik. Setelah itu, pria yang ditengarai mengepalai aksi ini (dan mengancam Kim Tae Hee untuk tidak berkunjung ke Jepang) telah ditangkap, sepertinya protes terhadap Kim Tae Hee tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

T-ara Jiyeon dianggap sebagai orang "barbar"

 
Dua minggu yang lalu, Jiyeon dari T-ara dikomentari tentang cara jiyeon makan ramen di iklan mie. dari CF-nya untuk merek mie Korea, "Shin Ramyun", Jiyeon memberi tutorial bagaimana cara untuk  menikmati semangkuk ramen. Tetapi pada akhirnya, dia memakan ramen langsung dari tutup pancinya Kalau di Korea menggunakan tutup panci sebagai hidangan anda saat makan ramen itu cukup umum. Tapi itu dianggap kasar dan "barbar" di Jepang, dan netizens Jepang mengambil cara yang salah, bahkan mempertanyakan perilaku Jiyeon sebagai perilaku "tidak beradab".

Jang Geun Suk ingin "makan" Japanese AV Star Sora Aoi



Pada bulan Februari, Jang Geun Suk dituduh mengatakan ia ingin "makan" bintang AV jepang  Sora Aoi. Tapi ternyata itu adalah hasil dari kesalahan laporan media Jepang dari komentar JGS, dimana dia berkata, "Sushi!" Video wawancaranya kemudian ditemukan oleh fansnya dan di menjawab "Sushi," Sementara nama Sora Aoi tidak pernah disebutkan di dalam klip tersebut. Seminggu kemudian, Jang Geun Suk me-tweet sebuah gambar Sushi dengan pesan, “ “끝! おわり! finish!” (kata Finish dari bahasa Korea, Jepang, dan Inggris), mengakhiri kontroversi menggelikan ini.

MV 2ne1 "Hate You" is "anti-Japanese" 



Oktober lalu, Video musik 2ne1 yang berjudul "Hate You" dituduh menggambarkan sentimen anti-Jepang. Tuduhan itu mengatakan reaktor nuklir di klip itu terlihat mirip dengan PLTN Fukushima yang di non-aktifkan  setelah terjangan tsunami Maret lalu. Ia juga mengatakan titik merah di dahi  yang berwarna putih dari sebuah raksasa jahat yang dilawan 2ne1 sepanjang video tersebut dianggap mewakili bendera nasional Jepang. Ternyata tuduhan tersebut berlanjut tumbuh semakin besar, produser dari video musik tersebut mengungkapkan frustasinya pada homepagenya dan menulis, "Saya tidak bisa percaya ini... ini adalah dunia global dimana konten dan aspek-aspek budaya bebas mengalir. Saya akan meninggalkan kata-kata ini untuk mereka yang memiliki sentimen bias: Hate You!

Aktor Jepang Berpikir Program TV Korea Mencuci Otak Anda



Juli lalu, aktor Jepang Sousuke Takoka menulis dalam twitternya, "Saya tidak benar-benar menonton channel 8 (Fuji TV) lagi. Terkadang membuat saya berpikir apakah itu saluran Korea. Orang Jepang ingin program tradisional Jepang. Rasanya seperti program Korea mencuci otakmu, dan itu benar-beanr membuat saya merasa buruk. Para penyiar perlu menyadari pengaruh negatifnya." Dia kemudian meminta maaf atas komentarnya, tetapi agensi Sousuke Takaoka telah menghentikan kontraknya karena menyebabkan kontroversi tersbut. Namun, sekelompok kecil dari pendukungnya turun ke jalan dan melakukan protes di depan Fuji TV (mereka menyiarkan lebih banyak acara Korea) untuk memboikot saluran tersebut.

Girls Generation dan Kara digambarkan sebagai Bartender Menawarkan Jasa "piip" *maaf ane sensor*
*gambarnya ane sensor juga gan*

Sebuah manga Jepang berjudul, "Hallyu Disgusting," menjadi berita utama tahun lalu sebagai cara menggambarkan Girls generation dan Kara, dua ddari kelompok Kpop terbesar di Jepang. Hal itu sangat kontroversial untuk gambar yang jelas seperti kedua girlband tersebut melayani pria tua dengan minuman dan "piip" servis. Kartunis tersebut berdalih bahwa itu adalah normal di Korea untuk kelompok perempuan tersebut untuk menawarkan layanan "piip" kepada pria yang berkuasa dan bahwa pemerintah Korea telah melakukan investasi jutaan dolar untuk memanipulasi seluruh "Hal;yu" fenomena di Jepang. SM Entertainment dan DSP Media merilis pernyattan mengatakan mereka akan mengambil tindakan hukum dan mengajukan gugatan terhadap sang kartunis.

weeew, ngeri ya gan...  


Sumber: http://www.soompi.com/news/

tweet

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...