Buscar

Page

15 Muslimah Teladan dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an merupakan kitab suci bagi umat Islam, tidak salah jika muslim di dunia menjadikannya sebagai pedoman kehidupan. Di dalam Al-Qur'an pulalah kita mengetahui tentang kisah-kisah para Nabi, penciptaan seluruh alam semesta dan masih banyak lagi. Banyak kisah teladan yang dapat kita petik dari kisah para Nabi. Tetapi bukan hanya kisah para Nabi, dalam kitab suci Al-Qur'an juga terdapat kisah muslimah teladan. Berikut kisahnya.


1. Ibu Nabi Musa 'Alaihis-salaam
"Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya." (Al-Qashash: 13)

2. Sofura, Istri Nabi Musa
"Salah seorang dari kedua wanita itu (Sofura) berkata, "Ya ayahku, ambilah dia (Musa) sebagai orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (dengan kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (Al-Qashash : 26)

3. Maryam Albatuul, Ibu Nabi Isa 'Alaihis-salaam
"Ingatlah ketika malaikat berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari pada-Nya, namanya Al-Masih Isa Putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan akhirat dan salah seorang di antara orang-orang yang didekatkan kepada Allah." (Ali Imran : 45)

4. Balqis
"Maka ketika dia (Balqis) datang, ditanyakanlah (kepadanya), 'Serupa inikah singgasanamu?' Dia (Balqis) menjawab, seakan-akan itulah dia.' (Dan dia Balqis berkata), 'Kami telah diberikan pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (An-Naml: 42)

5. Khaulah binti Thalabah
"Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita (Khaulah binti Thalabah) yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Al-Mujadilah: 1)

6. Zainab binti Jahsy
"Dan ingatlah ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan rahmat kepadanya, 'Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah, sedangkan kamu meyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya. Kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka, tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan (menceraikan) terhadap istrinya (Zainab binti Jahsy), Kami kawinkan kamu (Muhammad SAW) dengan dia (Zainab binti Jahsy), supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk mengawini istri-istri, anak-anak angkat mereka apabila anak-anak angkat itu telah selesai keperluannya dari istrinya. Dan adalah ketetapan Allah pasti terjadi." (Al-Ahzab: 37)

7. Aisyah
Saat tersebar fitnah mengenai Aisyah Radhiyallahu'anha yang dituduh telah bermalam dengan seorang pemuda bernama Sofwah bin Muattal Assalami sepulangnya kaum Muslimin di bawah komando Rasulullah dari berperang menghadapi Bani Almustalaq, keluarlah ayat sebagai berikut:
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita-berita bohong itu buruk bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa diantara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar (pula)." (An-Nuur:11)

8. Mariah Al-Qibtiah
Rasulullah pernah berbisik kepada Hafsah, salah seorang isterinya, bahwa haram baginya menggauli Mariah Al-Qibtiah, istrinya yang lain, karena Rasul tanpa sengaja telah melukai perasaan Hafsah yang cemburu melihatnya bercengkrama dengan Mariah di kamar Hafsah. Maka turunlah ayat sebagai berikut:
"Hai Nabi mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu? kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (At-Tahrim:1)

9. Asiah istri Fir'aun
"Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, "Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah disisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim." (At-Tahrim:11)

10. Maimunah binti Alharits
"Dan perempuan mukminah (Maimunah binti Alharits) yang menyerahkan diri kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu nukan untuk semua orang mukmin." (Al-Ahzab : 50)

11. Masiikah
Mantan wanita penghibur yang sudah menerima hidayah Allah SWT. Dengan tubuh penuh luka akibat disiksa majikannya karena menolak melayani para lelaki, ia datang menemui Rasulullah di sebuah masjid seraya menceritakan deritanya. Kemudian turunlah ayat berikut:
"Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barang siapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu)." (An-Nuur:33)

12. Hawwa
"Dan kami berfirman, 'Hai Adam hunilah oleh kamu dan istrimu (Hawwa) surga ini, dan makanlah makan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zhalim." (Al-Baqarah: 35)

13. Sarah, istri Nabi Ibrahim
"Istri (Ibrahim) berkata, 'Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sungguh ini benar-benar suatu yang sangat aneh." (Huud: 72)

14. Ummu Kaltsum binti Aqobah
Ummu Kaltsum binti Aqobah melarikan diri dari Makkah menemui Rasulullah di Madinah. Ia menjelaskan perihal keislamannya. Sementara suaminya yang kafir menuntut agar Rasulullah mengembalikan Ummu Kaltsum binti Aqobah ke Makkah. Alasannya, dalam perjanjian damai Quraisy-Muslimin disebutkan, apabila ada pelarian dari Makkah ke Madinah maka kaum Muslimin wajib mengembalikannya ke Makkah. Turunlah ayat berikut:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka. Maka jika kamu telah mengetahui bahwa (benar-benar) mereka telah beriman, maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) yang kafir." (Al-Mumtahanah: 10)

15. Kabisyah binti Maan
Setelah suaminya meninggal, Kabisyah binti Maan menemui Rasulullah. Ia bercerita tentang permasalahan yang ia hadapi terkait keluarga suaminya yang melarang Kabisyah kawin lagi serta ingin menguasai harta peninggalan suaminya. Lalu turunlah ayat:
"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan padanya (mahar), kecuali mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaulah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (An-Nisaa:19)

Dari penggalan ayat-ayat diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya islam itu melindungi, menghargai, menyayangi seorang wanita. Jadi, jika masih ada orang yang menganggap bahwa islam itu mengekang wanita, sudah jelas pendapatnya salah.

Wallahu'alam

Berbagai Sumber

tweet

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...