Masih ingat kah kalian peristiwa mengejutkan seluruh dunia yang mengguncang negeri sakura Jepang? Pada tahun ini sudah 1 tahun sejak kejadian tersebut. Warga Jepang yang terkena gempa dan tsunami mulai menata hidupnya dan berjuta-juta kisah yang mereka bisa sampaikan ke seluruh dunia tentang apa yang mereka hadapi. Kehilangan harta benda mungkin masih bisa dicari lagi nanti, tetapi kehilangan orang yang disayangi merupakan hal terberat yang mereka hadapi. Tapi itulah bencana, kita tidak bisa mencegah segala apa yang Allah inginkan. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari ini semua. Berikut kisah mengharukan beberapa korban yang selamat dari tsunami.
Bayi yang selamat dari terjangan tsunami
Seorang bayi perempuan mungil berusia 4 bulan yang telah terlepas dari dekapan orangtuanya ketika tsunami mengerikan melanda rumah tempat tinggalnya di daerah Ishinomaki. Bayi ini ditemukan di reruntuhan tiga hari kemudian.
Ketika Tsunami itu datang menerjang, sang ayah langsung melarikan bayi ini ke tempat yang lebih tinggi. Mereka khawatir gempa susulan akan mendatangkan gelombang raksasa lagi. Untungnya, ancaman banjir kedua tidak datang. Tapi bayi itu kemudian susah dicari, sampai ditemukan oleh tim penyelamat. Kini dia sudah berkumpul kembali dengan keluarganya.
Pria berusia 60 tahun yang selamat setelah mengapung selama 3 hari
Sungguh mukjizat bagi pria yang berusia 60 tahun, Hiromitsu Shinkawa. Rumahnya terseret gelombang saat tsunami menggulung kampung halamannya, kota Minami Soma, Fukushima. Selama tiga hari terombang ambing di lautan dan dia selamat. "Saya melarikan diri setelah mendengar tsunami datang," kata Shinkawa kepada regu penolong seperti dikutip Jiji Press. "Tapi saya kembali mengambil sesuatu di rumah saat itu saya terbawa arus. Saya selamat ketika menggelantung di atap rumah saya."
Pria berusia 60 tahun itu dirawat di rumah sakit, walau tanpa luka berarti. Ia tak mengetahui keberadaan istrinya yang sudah mengungsi terlebih dahulu. Sementara tempat tinggalnya kini sudah 'ditelan' dinding gelombang hingga dua kilometer ke laut, meninggalkan berbagai puing, kendaraan ditutupi lumpur.
Empat hari Berjuang Melawan Dingin
Regu penolong berhasil menemukan dua korban, seorang wanita dan seorang pria, empat hari setelah gempa dan tsunami. Sai Abe, seorang wanita 70 tahun, ditemukan hidup di kota yang dilanda gempa dari Otsuchi di Iwate prefektur. Dia menderita hipotermia tapi sadar dan tidak dalam kondisi yang mengancam jiwa.
Seorang pria 20-nya berhasil diselamatkan di kota Ishimaki di terhantam Miyagi prefektur. Dia menderita cedera kaki yang mencegah dia dari keluar rumahnya, NHK publik kata. Dia berbaring di bawah puing-puing
Perjuangan Berat dari Harumi Watanabe
Kisah mengharukan selanjutnya adalah dari Harumi Watanabe. Dia menceritakan bahwa dia mencengkeram tangan kedua orang tuanya yang sudah tua. Kata terakhirnya adalah "Tetap Bersama" saat Tsunami masuk ke jendela rumah keluarga mereka dan mengisi air dan lumpur serta material yang dibawa oleh tsunami. Namun, orangtuanya sudah tidak bisa bertahan dan berteriak "Aku tidak bisa bernapas." sebelum mereka diseret di bawah air.
Lebih buruknya lagi adalah bahwa ketika dia pulang ke rumah setelah mendengar peringatan tsunami datang. Tapi tidak ada waktu untuk menyelamatkan diri mereka. Mereka sudah tua dan terlalu lemah untuk berjalan pergi mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Kemudian Watanabe berjuang untuk hidupnya sendiri. "Saya berdiri pada sebuah furnitur, tetapi air itu sampai ke leher saya. Hanya ada sebuah band sempit udara di bawah langit-langit. Saya pikir saya akan mati. "
Anjing-anjing yang Selamat dari Tsunami
Kisah mengharukan soal korban selamat gempa dan tsunami dahsyat di Jepang bukan cuma tentang manusia. Dua ekor anjing yang ditemukan di kota Arahama memperlihatkan bagaimana kesetiaan hewan berkaki empat itu terhadap rekannya yang terluka.
Kisah ini ditemukan dua reporter dari laman Jezebel. Mereka tiba di kota Aramaha yang sudah porak poranda dihantam gempa dan tsunami. Di depan reruntuhan bangunan, mereka melihat dua ekor anjing.
Kedua anjing itu tampak kusam dan kotor. Mereka secara luar biasa bisa selamat dari tsunami. Seekor anjing yang berwarna cokelat putih masih sanggup berdiri dan berlari-lari. Sementara seekor lainnya yang berwarna putih tampak kesakitan, hanya bisa rebah di dekat tong besar. Yang mengharukan adalah, anjing cokelat itu terlihat menjaga anjing putih yang sedang kesakitan.
Berikut transkrip percakapan dua reporter Jepang tersebut:
Reporter 1: Kami sedang di area Arahama. Eh lihat itu ada anjing. Dia tampak kelelahan dan sangat kotor. Dia pasti korban tsunami. Kotor banget bulunya.
Reporter 1: Anjing itu punya kalung berwarna perak. Dia pasti peliharaan seseorang. Lihat dia gemetar. Dia terlihat ketakutan.
Reporter 1: Eh lihat ada anjing lagi di dekat anjing yang cokelat. Apakah yang satu itu sudah mati?
Reporter 2: Di mana?
Reporter 1: Itu tepat di samping anjing yang tadi. Dia tidak bergerak. Apakah dia masih hidup?
Reporter 1: Anjing yang cokelat itu berdiri di depan anjing yang terbaring. Dia tampak melindunginya.
Reporter 1: Iya.. Dia melindungi rekannya yang sakit. Itu kenapa dia tidak membolehkan kita mendekat. (Ketika adegan ini, anjing cokelat menghampiri dua reporter televisi dan kembali lagi ke anjing yang sedang sakit).
Reporter 1: Aduh ini sangat mengharukan...
Reporter 1: Eh lihat itu.. anjing yang terbaring itu bergerak.. Wah dia masih hidup rupanya, syukurlah. (Ketika adegan ini, si anjing cokelat terlihat mengusap kepala si anjing putih yang sudah bergerak-gerak)
Reporter 2: Iya bagus lah. Kita harus segera memindahkan anjing-anjing ini. Oh dia bangun.. anjing yang sakit itu berusaha berdiri..
Reporter 1: Sangat mengagumkan bagaimana kedua anjing ini bisa selamat dari gempa dan tsunami. Sangat mengagumkan.
Anjing korban tsunami di Jepang selamat setelah tiga minggu di lautan
Tampaknya memang anugerah Tuhan untuk membiarkan anjing ini tetap hidup. Anjing ini ditemukan selamat setelah terkena tsunami.
Anggota Japan Coast Guard menemukan anjing pada hari Jumat (01/04/2011) ketika mereka melakukan pencarian melalui udara .
Dengan berusaha untuk hidup , anjing ini selamat karena mengapung selama tiga minggu rumah yang terseret ke laut. Televisi setempat menunjukan anjing yang selamat ini berada di atap, kemudian masuk kerumah kembali untuk tidur melewati lubang atap yang retak.
Ketika penyelamat menyelamatkan anjing dengan pelampung
Penyelamat berharap menemukan lebih banyak korban. Pada saat mereka membuka atap rumah yang mengapung tersebut,mereka menemukan anjing itu.
Meskipun tiga minggu berada di lautan bebas, anjing berwarna coklat ini tampak masih sehat .
Penemuan ini dianggap sangat langka karena manusia saja banyak yang tewas.
Dan anjing ini pun dikembalikan kepada pemiliknya
Satu Keluarga Selamat di dalam Rumah
Akiko Kosaka, gadis pelajar asal Jepang yang tengah kuliah di University of California di Riverside, Amerika Serikat, sudah kehilangan harapan akan keselamatan keluarganya di Minami Sanriku. Apalagi, desa yang dihuni sekitar 17.000 kepala keluarga tersebut diberitakan telah hancur dan menyisakan banyak korban jiwa akibat terjangan gelombang laut setinggi lebih dari 3 meter.
Tiga hari lamanya Kosaka berusaha mencari tahu keadaan keluarganya. Baru pada hari ke-4 pascabencana ia menerima e-mail adiknya, Yukiko, telah diselamatkan dan mengungsi di sebuah sekolah. Akan tetapi, apa yang terjadi pada kedua orangtuanya, kakek dan nenek, serta kakaknya yang sebelumnya tinggal satu atap, ia belum tahu.
Hingga akhirnya ia mendapatkan kabar dari salah satu teman yang menghubunginya tentang keberadaan sebuah video berdurasi sekitar 45 menit di situs YouTube yang menunjukkan bahwa rumah keluarga Kosaka adalah satu-satunya rumah yang masih berdiri di antara puing-puing desa. Video tersebut dikabarkan menunjukkan kakaknya sedang melambai-lambaikan tangan ke kamera wartawan sambil mengatakan, "Kami semua selamat."
Kosaka panik ketika seharian mencari di internet, tapi tidak menemukan video yang dimaksud. Pertolongan akhirnya datang melalui sebuah e-mail yang melampirkan link dari video tersebut kepadanya.
"Saya kira mereka tidak selamat. Saya menangis selama tiga hari ini, Jumat, Sabtu dan Minggu," katanya sambil terisak-isak saat diwawancarai CNN.
Ketika menyaksikan video itu untuk pertama kalinya di rumah kontrakannya di Riverside, California, reaksi Kosaka mengejutkan semua penghuni rumah. "Saya berteriak, membuat penjaga rumah terbangun dan membuat mereka mengira sesuatu yang buruk telah terjadi. Mereka bertanya apa yang terjadi, saya berkata, mereka selamat!" teriaknya.
Dalam video tersebut, kakak Kosaka, Shoko yang berusia 24 tahun, sedang berdiri di beranda lantai dua rumahnya, tepat di luar kamar Kosaka. Ia berusaha menarik perhatian media yang membawa kamera video dan berpesan tolong sampaikan kepada saudaranya di California bahwa keluarganya baik-baik saja.
Saat diwawancarai, Kosaka masih berusaha mengirimkan pesan melalui video dan media lainnya dengan tujuan menyampaikan pesan ke Jepang bahwa ia sudah menerima pesan yang dikirim keluarganya. Kosaka masih harus melihat video yang menampilkan keadaan ayahnya, Natsumi, ibunya, Noriko, serta kakek dan neneknya.
Rumah keluarga Kosaka menjadi satu-satunya yang bertahan di desa Minami karena sekitar 5 tahun lalu ayahnya membangun rekonstruksi baru yang membagi rumah menjadi dua bagian lengkap dengan ruang bawah tanah. Rumah-rumah lain di desa itu sudah dimakan usia dan tidak diperbarui.
Dalam video YouTube yang melegakan tersebut tampak kakak Kosaka memegang papan bertuliskan "KELUARGA KOSAKA" lalu berteriak "Karena adik kami sedang berada di Amerika, tolong sampaikan bahwa kami semua selamat."
Dikatakannya, video tersebut ditontonnya berulang kali dan selama menonton itu dia terus menangis haru. Dia memperkirakan, telah menonton video tersebut setidaknya 50 kali dalam 24 jam.
Tak berhenti disini, Akiko masih mengkhawatirkan kondisi kesehatan keluarganya dan berharap segera mendapatkan pesan balasan dari mereka.
Subhanallah ketika kita melihat korban-korban yang selamat dan terkadang ikut menangis terharu karena ikut merasakan perasaan mereka. Walaupun mungkin masih banyak yang selamat dari gempa dan tsunami ini tapi tak jarang juga korban yang ditemukan meninggal. Kita berdoa moga-moga saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bukan hanya di Jepang entah itu dimanapun berada agar diberi ketabahan dan terus berusaha berjuang yang terbaik untuk hidup yang diberikan Allah dan sangat berharga ini. Karena jika ada musibah pasti ada kebahagiaan yang terselip di balik musibah itu, Insya Allah, wallahu'alam.
Sumber:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8040803
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/11/03/17/170185-kisah-mengharukan-seekor-anjing-yang-selamat-dari-tsunami-jepang
http://dailypicksandflicks.com/2011/03/15/japan-man-and-woman-found-alive-four-days-after-disaster-video/
http://www.huffingtonpost.com/2011/03/15/japan-earthquake-2011-sur_n_836196.html#s253918
http://briandoddonleadership.com/2011/03/17/4-stories-from-survivors-of-the-japanese-earthquake-and-tsunami/
http://dunia.vivanews.com/news/read/209472-ajaib--bayi-selamat-dari-lumpur-tsunami
http://www.ruanghati.com/2011/03/13/mukjizat-3-hari-terapung-di-tengah-laut-korban-tsunami-jepang-selamat/
http://belajar-nihongo.blogspot.com/2011/04/kabar-bahagia-setelah-tsunami-jepang.html
Ketika Tsunami itu datang menerjang, sang ayah langsung melarikan bayi ini ke tempat yang lebih tinggi. Mereka khawatir gempa susulan akan mendatangkan gelombang raksasa lagi. Untungnya, ancaman banjir kedua tidak datang. Tapi bayi itu kemudian susah dicari, sampai ditemukan oleh tim penyelamat. Kini dia sudah berkumpul kembali dengan keluarganya.
Pria berusia 60 tahun yang selamat setelah mengapung selama 3 hari
Sungguh mukjizat bagi pria yang berusia 60 tahun, Hiromitsu Shinkawa. Rumahnya terseret gelombang saat tsunami menggulung kampung halamannya, kota Minami Soma, Fukushima. Selama tiga hari terombang ambing di lautan dan dia selamat. "Saya melarikan diri setelah mendengar tsunami datang," kata Shinkawa kepada regu penolong seperti dikutip Jiji Press. "Tapi saya kembali mengambil sesuatu di rumah saat itu saya terbawa arus. Saya selamat ketika menggelantung di atap rumah saya."
Pria berusia 60 tahun itu dirawat di rumah sakit, walau tanpa luka berarti. Ia tak mengetahui keberadaan istrinya yang sudah mengungsi terlebih dahulu. Sementara tempat tinggalnya kini sudah 'ditelan' dinding gelombang hingga dua kilometer ke laut, meninggalkan berbagai puing, kendaraan ditutupi lumpur.
Empat hari Berjuang Melawan Dingin
Regu penolong berhasil menemukan dua korban, seorang wanita dan seorang pria, empat hari setelah gempa dan tsunami. Sai Abe, seorang wanita 70 tahun, ditemukan hidup di kota yang dilanda gempa dari Otsuchi di Iwate prefektur. Dia menderita hipotermia tapi sadar dan tidak dalam kondisi yang mengancam jiwa.
Seorang pria 20-nya berhasil diselamatkan di kota Ishimaki di terhantam Miyagi prefektur. Dia menderita cedera kaki yang mencegah dia dari keluar rumahnya, NHK publik kata. Dia berbaring di bawah puing-puing
Perjuangan Berat dari Harumi Watanabe
Kisah mengharukan selanjutnya adalah dari Harumi Watanabe. Dia menceritakan bahwa dia mencengkeram tangan kedua orang tuanya yang sudah tua. Kata terakhirnya adalah "Tetap Bersama" saat Tsunami masuk ke jendela rumah keluarga mereka dan mengisi air dan lumpur serta material yang dibawa oleh tsunami. Namun, orangtuanya sudah tidak bisa bertahan dan berteriak "Aku tidak bisa bernapas." sebelum mereka diseret di bawah air.
Lebih buruknya lagi adalah bahwa ketika dia pulang ke rumah setelah mendengar peringatan tsunami datang. Tapi tidak ada waktu untuk menyelamatkan diri mereka. Mereka sudah tua dan terlalu lemah untuk berjalan pergi mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Kemudian Watanabe berjuang untuk hidupnya sendiri. "Saya berdiri pada sebuah furnitur, tetapi air itu sampai ke leher saya. Hanya ada sebuah band sempit udara di bawah langit-langit. Saya pikir saya akan mati. "
Anjing-anjing yang Selamat dari Tsunami
Kisah mengharukan soal korban selamat gempa dan tsunami dahsyat di Jepang bukan cuma tentang manusia. Dua ekor anjing yang ditemukan di kota Arahama memperlihatkan bagaimana kesetiaan hewan berkaki empat itu terhadap rekannya yang terluka.
Kisah ini ditemukan dua reporter dari laman Jezebel. Mereka tiba di kota Aramaha yang sudah porak poranda dihantam gempa dan tsunami. Di depan reruntuhan bangunan, mereka melihat dua ekor anjing.
Kedua anjing itu tampak kusam dan kotor. Mereka secara luar biasa bisa selamat dari tsunami. Seekor anjing yang berwarna cokelat putih masih sanggup berdiri dan berlari-lari. Sementara seekor lainnya yang berwarna putih tampak kesakitan, hanya bisa rebah di dekat tong besar. Yang mengharukan adalah, anjing cokelat itu terlihat menjaga anjing putih yang sedang kesakitan.
Berikut transkrip percakapan dua reporter Jepang tersebut:
Reporter 1: Kami sedang di area Arahama. Eh lihat itu ada anjing. Dia tampak kelelahan dan sangat kotor. Dia pasti korban tsunami. Kotor banget bulunya.
Reporter 1: Anjing itu punya kalung berwarna perak. Dia pasti peliharaan seseorang. Lihat dia gemetar. Dia terlihat ketakutan.
Reporter 1: Eh lihat ada anjing lagi di dekat anjing yang cokelat. Apakah yang satu itu sudah mati?
Reporter 2: Di mana?
Reporter 1: Itu tepat di samping anjing yang tadi. Dia tidak bergerak. Apakah dia masih hidup?
Reporter 1: Anjing yang cokelat itu berdiri di depan anjing yang terbaring. Dia tampak melindunginya.
Reporter 1: Iya.. Dia melindungi rekannya yang sakit. Itu kenapa dia tidak membolehkan kita mendekat. (Ketika adegan ini, anjing cokelat menghampiri dua reporter televisi dan kembali lagi ke anjing yang sedang sakit).
Reporter 1: Aduh ini sangat mengharukan...
Reporter 1: Eh lihat itu.. anjing yang terbaring itu bergerak.. Wah dia masih hidup rupanya, syukurlah. (Ketika adegan ini, si anjing cokelat terlihat mengusap kepala si anjing putih yang sudah bergerak-gerak)
Reporter 2: Iya bagus lah. Kita harus segera memindahkan anjing-anjing ini. Oh dia bangun.. anjing yang sakit itu berusaha berdiri..
Reporter 1: Sangat mengagumkan bagaimana kedua anjing ini bisa selamat dari gempa dan tsunami. Sangat mengagumkan.
Anjing korban tsunami di Jepang selamat setelah tiga minggu di lautan
Tampaknya memang anugerah Tuhan untuk membiarkan anjing ini tetap hidup. Anjing ini ditemukan selamat setelah terkena tsunami.
Anggota Japan Coast Guard menemukan anjing pada hari Jumat (01/04/2011) ketika mereka melakukan pencarian melalui udara .
Dengan berusaha untuk hidup , anjing ini selamat karena mengapung selama tiga minggu rumah yang terseret ke laut. Televisi setempat menunjukan anjing yang selamat ini berada di atap, kemudian masuk kerumah kembali untuk tidur melewati lubang atap yang retak.
Ketika penyelamat menyelamatkan anjing dengan pelampung
Penyelamat berharap menemukan lebih banyak korban. Pada saat mereka membuka atap rumah yang mengapung tersebut,mereka menemukan anjing itu.
Meskipun tiga minggu berada di lautan bebas, anjing berwarna coklat ini tampak masih sehat .
Penemuan ini dianggap sangat langka karena manusia saja banyak yang tewas.
Dan anjing ini pun dikembalikan kepada pemiliknya
Satu Keluarga Selamat di dalam Rumah
Akiko Kosaka, gadis pelajar asal Jepang yang tengah kuliah di University of California di Riverside, Amerika Serikat, sudah kehilangan harapan akan keselamatan keluarganya di Minami Sanriku. Apalagi, desa yang dihuni sekitar 17.000 kepala keluarga tersebut diberitakan telah hancur dan menyisakan banyak korban jiwa akibat terjangan gelombang laut setinggi lebih dari 3 meter.
Tiga hari lamanya Kosaka berusaha mencari tahu keadaan keluarganya. Baru pada hari ke-4 pascabencana ia menerima e-mail adiknya, Yukiko, telah diselamatkan dan mengungsi di sebuah sekolah. Akan tetapi, apa yang terjadi pada kedua orangtuanya, kakek dan nenek, serta kakaknya yang sebelumnya tinggal satu atap, ia belum tahu.
Hingga akhirnya ia mendapatkan kabar dari salah satu teman yang menghubunginya tentang keberadaan sebuah video berdurasi sekitar 45 menit di situs YouTube yang menunjukkan bahwa rumah keluarga Kosaka adalah satu-satunya rumah yang masih berdiri di antara puing-puing desa. Video tersebut dikabarkan menunjukkan kakaknya sedang melambai-lambaikan tangan ke kamera wartawan sambil mengatakan, "Kami semua selamat."
Kosaka panik ketika seharian mencari di internet, tapi tidak menemukan video yang dimaksud. Pertolongan akhirnya datang melalui sebuah e-mail yang melampirkan link dari video tersebut kepadanya.
"Saya kira mereka tidak selamat. Saya menangis selama tiga hari ini, Jumat, Sabtu dan Minggu," katanya sambil terisak-isak saat diwawancarai CNN.
Ketika menyaksikan video itu untuk pertama kalinya di rumah kontrakannya di Riverside, California, reaksi Kosaka mengejutkan semua penghuni rumah. "Saya berteriak, membuat penjaga rumah terbangun dan membuat mereka mengira sesuatu yang buruk telah terjadi. Mereka bertanya apa yang terjadi, saya berkata, mereka selamat!" teriaknya.
Dalam video tersebut, kakak Kosaka, Shoko yang berusia 24 tahun, sedang berdiri di beranda lantai dua rumahnya, tepat di luar kamar Kosaka. Ia berusaha menarik perhatian media yang membawa kamera video dan berpesan tolong sampaikan kepada saudaranya di California bahwa keluarganya baik-baik saja.
Saat diwawancarai, Kosaka masih berusaha mengirimkan pesan melalui video dan media lainnya dengan tujuan menyampaikan pesan ke Jepang bahwa ia sudah menerima pesan yang dikirim keluarganya. Kosaka masih harus melihat video yang menampilkan keadaan ayahnya, Natsumi, ibunya, Noriko, serta kakek dan neneknya.
Rumah keluarga Kosaka menjadi satu-satunya yang bertahan di desa Minami karena sekitar 5 tahun lalu ayahnya membangun rekonstruksi baru yang membagi rumah menjadi dua bagian lengkap dengan ruang bawah tanah. Rumah-rumah lain di desa itu sudah dimakan usia dan tidak diperbarui.
Dalam video YouTube yang melegakan tersebut tampak kakak Kosaka memegang papan bertuliskan "KELUARGA KOSAKA" lalu berteriak "Karena adik kami sedang berada di Amerika, tolong sampaikan bahwa kami semua selamat."
Dikatakannya, video tersebut ditontonnya berulang kali dan selama menonton itu dia terus menangis haru. Dia memperkirakan, telah menonton video tersebut setidaknya 50 kali dalam 24 jam.
Tak berhenti disini, Akiko masih mengkhawatirkan kondisi kesehatan keluarganya dan berharap segera mendapatkan pesan balasan dari mereka.
Subhanallah ketika kita melihat korban-korban yang selamat dan terkadang ikut menangis terharu karena ikut merasakan perasaan mereka. Walaupun mungkin masih banyak yang selamat dari gempa dan tsunami ini tapi tak jarang juga korban yang ditemukan meninggal. Kita berdoa moga-moga saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bukan hanya di Jepang entah itu dimanapun berada agar diberi ketabahan dan terus berusaha berjuang yang terbaik untuk hidup yang diberikan Allah dan sangat berharga ini. Karena jika ada musibah pasti ada kebahagiaan yang terselip di balik musibah itu, Insya Allah, wallahu'alam.
Sumber:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8040803
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/11/03/17/170185-kisah-mengharukan-seekor-anjing-yang-selamat-dari-tsunami-jepang
http://dailypicksandflicks.com/2011/03/15/japan-man-and-woman-found-alive-four-days-after-disaster-video/
http://www.huffingtonpost.com/2011/03/15/japan-earthquake-2011-sur_n_836196.html#s253918
http://briandoddonleadership.com/2011/03/17/4-stories-from-survivors-of-the-japanese-earthquake-and-tsunami/
http://dunia.vivanews.com/news/read/209472-ajaib--bayi-selamat-dari-lumpur-tsunami
http://www.ruanghati.com/2011/03/13/mukjizat-3-hari-terapung-di-tengah-laut-korban-tsunami-jepang-selamat/
http://belajar-nihongo.blogspot.com/2011/04/kabar-bahagia-setelah-tsunami-jepang.html