Pop Art atau Seni pop merupakan seni yang berkembang di Amerika yang lahir akibat tidak puas terhadap berkembangnya gaya Ekspresionisme yang melanda kaum akademis dan menempati kelas besar saat itu yang dianggap tidak memberikan sumbangan pada masyarakat. Maka pandangan para tokoh penentang ekspresionisme Amerika seperti Andy Warhol, Leo Lisctenstein, Claes Oldenburg, Janes Rosenquiss mencoba melemparkan karya popnya terhadap publik secara besar-besaran lewat karya grafis kontemporernya, sebagai reaksi tidak puasnya pada gaya Ekspresionisme yang melanda budaya Amerika saat itu.
Pop Art. Jasper Johns: "Three Flags", 1958. Encaustic di atas kanvas, 78,4 x 115 cm
| ||
Seni Pop mengingatkan kita pada seni realitas (bukan Realisme. Seni Pop mengingatkan kita pada lingkungan, mengingatkan kita pada sesuatu yang telah akrab dengan kita namun sudah kita lupakan; Seni Pop mengingatkan kita tentang sesuatu yang terlupakan dari sekian banyak hal yang dapat diangkat sebagai satu kesenian yang dahsyat, dan akan bermanfaat bagi kehidupan. Seni Pop merangsang sebab dan akibat yang terjadi, dengan cara menyajikan sesuatu yang telah lama dilupakan.
Seni Pop di sisi lain mempopulerkan kepada masyarakat sesuatu yang berguna dan telah lama terlupakan seperti: sisi lingkungan yang kumuh, polusi pabrik yang menghantui kematian, kehidupan masyarakat kecil yang terlupakan, sejarah yang terlupakan, dan hal-hal yang sedang terlupakan mereka ingatkan kembali dalam bentuk kesenian. Namun sayangnya kadang hal semacam ini dianggap sebagai suatu kesenian yang memberi kritik yang tajam terhadap pemerintah, padahal sebenarnya mereka sekedar mengingatkan sesuatu yang terlupakan pada negara yang tercinta ini.
Apabila seni Pop mempopulerkan kepada masyarakat, dan mengharapkan adanya hasil yang didapat lewat akibat karya yang disajikan, sehingga Seni Pop bukan mengharapkan hasil komoditas langsung tetapi yang diharapkan adalah hasil rangsang komunitas.
Marcel Duchamp: "The Bride Stripped bare by Her Bachelors, Even", 1915-1921. Cat dan kawat di atas kaca, 8'1 3/4 x 5'9 1/8". Phila-delphia Museum of Art. (Brown, et al., 1979: 373)
Sumber: buku Seni Rupa Modern, Dharsono Sony Kartika