Buscar

Page

Prinsip Desain

Dalam desain terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Keseimbangan atau Balance
Keseimbangan memberikan perasaan yang stabil pada sebuah karya grafis. Keseimbangan karya desain tidak hanya berfokus tidak hanya pada satu elemen tertentu, namun juga bagaimana kombinasi ini dapat memberikan kesan yang seimbang dalam desain. Pola keseimbangan pada desain dapat dibagi menjadi 3 bentuk pola, yaitu:


a. Simetri, dimana terjadi keseimbangan pada bentuk gambar atau elemen lainnya. Sebagai contoh sederhana adalah gambar bentuk wajah manusia yang secara keseluruhan dapat dikatakan seimbang karena kombinasi bentuk dan letak antara mata kiri dan kanan, serta letak hidung dan mulut.
 b.Radial Balance, merupakan desain yang memiliki titik pusat tertentu secara radial yang dapat memberikan kesan pada bentuk sekelilingnya.
c. Asimetri, merupakan pola yang menciptakan kesan keseimbangan yang sama pada antarbentuk, walaupun pada bagian objek tidak terlihat sama. Pola ini biasanya membutuhkan kreatifitas yang lebih dan cenderung sedikit lebih sulit karena dibutuhkan spontanitas dan eksperimen terhadap elemen-elemen desain.

2. Irama
Merupakan pengulangan bentuk secara beraturan terhadap sebuah objek melalui pola tertentu yang mudah dikenal dan diingat. Pola pergerakan objek satu dengan objek lainnya bertujuan untuk mengurangi kesan bosan terhadap sebuah bentuk. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk menciptakan sebuah irama pada bentuk desain, yaitu:
a. Melakukan pengulangan terhadap warna, bentuk, tekstur, dan garis
b. memberikan variasi terhadap ukuran benda, bentuk, atau garis secara berurutan
c. Menciptakan gradasi pada ukuran objek, bentuk, dan warna


3. Proporsi
Meupakan gambaran perbandingan antara objek terkecil terhadap keseluruhan. Umumnya metode perbandingan golden section lebih populer digunakan. Proporsi ini menggunakan bilangan perbandingan 1 : 1,618. Perbandingan ini didasarkan pada perbandingan anatomi dalam tubuh manusia. Dalam seni grafis sendiri, kualitas desain sangat ditentukan oleh proporsi perbandingan antara suatu objek dengan keseluruhan objek. Sebagai contoh, perbandingan proporsi dalam desain dibuat berdasarkan perbandingan antara:
a. Tinggi, lebar, dan kedalaman satu elemen dengan yang lain
b. Ukuran dari satu daerah  dengan daerah lain
c. Ukuran satu elemen dengan ukuran elemen lain
d. jumlah ruang antara dua atau lebih elemen

4. Penekanan (emphasis)
Adalah suatu cara untuk memberikan tekanan pada objek tertentu, sehingga terlihat lebih fokus dari objek lainnya. Bagaimanapun penggunaan penekanan ini diharapkan tidak mengurangi unsur keindahan elemen lainnya. Penekanan terhadap suatu karya dapat menggunakan elemen warna, bentuk, dan elemen lainnya. Ada beberapa cara untuk melakukan penekanan terhadap sebuah karya desain, yaitu:
a. Menggunakan warna yang kontras dalam elemen tertentu
b. Gunakan garis atau bentuk yang berbeda, atau yang tidak biasa
c. Buatlah sebuah bentuk yang sangat besar atau sangat kecil 
d. Gunakan latar belakang polos, sehingga objek gambar terlihat dominan

5. Kesatuan (unity)
Adalah ciri desain yang baik. Ini adalah hasil akhir dalam suatu komposisi ketika semua elemen desain bekerja secara harmonis bersama-sama memberikan penampilan yang memuaskan. Tercapainya kesatuan dalam desain ketika semua aspek dari desain saling melengkapi satu sama lain dan telah diterapkan dengan benar pada desain.


Sumber: tulisan: First step to be freelance graphic designer (ivancsibero), gambar berbagai sumber

tweet

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...