Page

Pages

Jumat, 07 Oktober 2011

Tenggelamnya Titanic


Atlantik Utara
15 April 1912
1.512 Orang Tewas

Photo from www.beritaunik.net
Carpathia tiba di posisi Titanic saat dini hari. Mereka hanya menemukan perahu dan puing-puing. Titanic tenggelam sekitar pukul 2.20 pagi, di 41,16° Lintang Utara, 50,14° Bujur Barat. Seluruh sekoci penyelamtnya, telah memuat sekitar 675 orang yang selamat, termasuk kelasi dan penumpang. Nyaris semua yang selamat adalah wanita dan anak-anak. Kapal penjelajah Leyland California tetap bertahan dan mencari posisi bencana ini secara tepat. Jumlah korban keseluruhan mungkin sekali mencapai 1.800 jiwa.
- Teks tentang Titanic “Pesan Kematian,” dikirim oleh
RMS Olympic pada hari senin, 15 April 1912
 Tidak bisa tenggelam. Itulah kalimat yang digunakan untuk melukiskan RMS Titanic. Kemungkinan tenggelamnya Titanic bukanlah persoalan bagi para pembuatnya, sehingga untuk alas an penampilan, mereka mengurangi jumlah sekoci penyelamat yang ada. Dengan sepenuh hati mereka berkeyakinan bahwa sekoci ini tidak akan pernah dibutuhkan. Tampaknya si perancang tidak menyukai sekoci penyelamat, sehingga bahkan ruangan di geladak telah mereka gunakan untuk memuaskan arogansi komunitas pembuat kapal ini, dan keyakinan total terhadap sifat tak terkalahkan dari kapal ini.
Titanic dirancang sehingga tetap mengapung jika tiga, atau dalam beberapa kasus, empat dari keenam belas geladak bawah, kompartemen kedap air telah dibanjiri. Namun demikian, kapal ini tidak dirancang untuk menanggung enam kompartemennya yang dipenuhi oleh air. Tak seorang pun yang terlibat dalam desain dan konstruksinya, atau kelasi manapun member kepercayaan terkecil terhadap kemungkinan bahwa lebih dari tiga kompartemen akan dibanjiri air akibat kecelakaan manapun yang bisa dibayangkan.
Photo from triy.wordpress.com
Oleh karenanya, tenggelamnya Titanic itu tidak terduga. Namun demikian, pada malam yang tak diterangi oleh sinar bulan tanggal 14 April 1912, dalam perjalanan perdananya, hal tak terduga telah terjadi. Titanic menghantam sebuah gunung es, terbelah menjadi dua, dan tenggelam di Atlantik Utara, pagi-pagi sekali pada tanggal 15 April.
Kesan yang didapat ultrasound baru-baru ini telah menyingkap beberapa informasi mengejutkan tentang kerusakan pada lambung  Titanic, tempat di mana kapal tersebut menabrak gunung es. Kerusakan sebenarnya jauh lebih kecil daripada yang diduga sebelumnya. Luas total area yang rusak adalah antara dua belas hingga tiga belas kaki (3,6-3,9 m) persegi, kira-kira seukuran tubuh manusia dan lemari es. Tidak ada lubang panjang dan bercelah, sebagaimana telah diduga selama bertahun-tahun.
Kecacatan kritis dalam desain Titanic adalah tidak dibangunnya sebuah dinding pemisah antara kompartemen kedap air, hingga ke bagian atas kompartemen. Jika tembok ini solid dan tidak memiliki tempat terbuka pada bagian atasnya, maka air yang datang dari celah ini akan mengisi kompartemen dan tidak akan mengalir lebih jauh. Apa yang terjadi adalah sebaliknya, dimana air tercurah dari bagian atas dinding dan mulai membanjiri kompartemen yang bersebelahan. Efek kumulatifnya adalah terisinya kompartemen demi kompartemen secara tak berkesudahan, hingga bagian depan kapal menjadi bengitu berat sehingga mulai tenggelam, mengangkat separuh bagian belakangnyakeluar dari air, mengakibatkan kapal terbelah dua dan terjerembab ke dasar samudra. 
Masalah besar yang lain, yang baru-baru ini telah ditemukan melalui pengujian modern, adalah dalam hal baja yang digunakan untuk membangun Titanic. Pengujian telah memperlihatkan bahwa baja ini kurang bermutu, bahkan bagi standar pada masa itu; namun demikian, hal ini mungkin tidaklah relevan secara esensial. "Saudara" Titanic, Olympic dibangun secara bersamaan dengan Titanic, dan dengan materi serupa, kapal tersebut mampu berlayar dengan suksesnya selama hampir dua puluh lima tahun.
Baut yang digunakan untuk mengeling lempengan Titanic pada tempatnya telah diperiksa dan ditemukan terbuat dari baja berkualitas rendah, dengan kandungan ampas logam tinggi (9,3 persen) sehingga membahayakan, yang bisa membuatnya sangat rapuh dalam air dingin. Lagi-lagi kelingan serupa bisa digunakan pada Olympic, dan lambungnya tidak pecah dalam air dingin. Kelingannya juga tidak terlontar keluar dari lempengan saat tertekan.
Kesimpulannya adalah bahwa faktor tunggal terpenting dalam tenggelamnya Titanic (selain menabrak gunung es, tentu saja) adalah tembok-tembok terpisah yang memisahkan kompartemen kedap air. Jika kita memutar kembali kejadiannya secara serupa, dan hanya mengubah satu hal-memperluas tembok kompartemen kedap air--makanTitanic tidak akan tenggelam. Tidak satu pun dari masalah lain--sekoci yang tidak mencukupi, baja berkualitas rendah, komunikasi yang buruk, dan seterusnya--tidak menjadi masalah jika air bisa dihentikan pada dua kompartemen pertama.
Penyebab tenggelamnya Titanic adalah salah satu penyebab bagi bencana terburuk sepanjang masa. Alasan ini tidaklah dikarenakan jumlah korban meninggal. Banyak bencana mengakibatkan kematian yang lebih besar. Namun, alasan ini adalah karena tenggelamnya kapal yang hebat ini, pada pelayarannya yang pertama, merupakan serua dramatis dan kuat bagi dunia. Tenggelamnya kapal ini memperlihatkan bahwa manusia tidak bisa berkeyakinan bahwa dirinya telah lebih cerdik dari kekuatan alama, walu hanya sekjap saja/ Mereka yang telah membangun Titanic, juga para kelasi dan penumpangnya, telah teledor dalam segala hal berkaitan dengan perjalanan Titanic antarbenua ini. Luasnya lautan, kehadiran gunung es, udara yang sangat dingin, keterbatasan komunikasi, tidak satupun di antara faktor-faktor ini yang dinilai sebagai ancaman atau tidak bisa diatasi. Namun demikian, alam memiliki rencana lain, jutaan dolar dan jam kerja yang panjang yang dialokasikan bagi Titanic telah dihancurkan secara seenaknya oleh gunung es yang meluncur dengan lambat. Gunung es ini mungkin telah berusia ratusan atau ribuan tahun saat ia berjumpa dengan Titanic yang tidak bisa tenggelam.

Keruntuhan Titanic telah ditemukan pada tahun 1985 oleh seorang penjelajah, Robert Ballard. Misi penyelamatan untuk mendapatkan kembali berbagai hal dari wilayah reruntuhan Titanic terus berlanjut hingga saat itu. Kesepakatan internasioan bahwa tidak ada sesuatu yang boleh diambil dari geladak atau interior kapal. Telah diyakini bahwa mungkin ada tengkorak-tengkorak pada bagian ceruk terdalam di reruntuhan ini.
Kapal ini hancur dengan cepat dan kahirnya akan runtuh.. Ekspedisi berkala tehadap sejarah Titanic, telah memfilmkan reruntuhan ini, dan meemlihara serta memamerkan artefak-artefak yang berasal dari samudra ini kepada masyarakat. Film monumental James Cameron yang sukses pada tahun 1997, Titanic, telah menyulut minat baru dan penuh gairah orang-orang di seluruh dunia terhadap kisah Titanic.
Sumber: Buku 100 Bencana Terbesar Sepanjang Masa, Stephen J. Spignesi