Page

Pages

Jumat, 07 Oktober 2011

Proses Percampuran Warna

Pada dasarnya proses pencampuran warna terbagi dua yaitu percampuran warna additive dan warna subtractive.
Photo from intanrgb.blogspot.com
 
 
Warna Additive
Percampuran warna additive adalah pencampuran warna primer cahaya yang terdiri atas warna red, green dan blue dimana pencampuran ketiga warna primer tersebut akan menghasilkan warna putih. Kombinasi antara warna primer akan menghasilkan warna sekunder. Warna sekunder tersebut yaitu: cyan (gabungan warna green dan blue), magenta (gabungan warna blue dan red), dan yellow (gabungan warna red dan green). Prinsip pencampuran warna additive diterapkan pada monitor, TV, video, scanner, dan lain-lain.
Sebagai contoh apabila hasil scanner kita tampilannya sudah berubah menjadi hijau itu berarti salah satu filternya sudah tidak berfungsi lagi.
Picture from annedameria.blogspot.com
Warna Subtractive
Warna subtractive sebenarnya adalah warna sekunder dari warna addictive, namun secara warna subtractive berbeda dengan warna additive.Warna additive dibentuk dari cahaya, sedangkan warna subtractive dibentuk dari pigment warna. Tinta cetak dan cat merupakan contoh dari warna subtractive. Komposisi warna subtractive tidak seluas warna additive karena dibatasi oleh kemampuan dari pigment pembentuk warna. Warna subtractive terdiri atas warna cyan, magenta dan yellow.
Picture from annedameria.blogspot.com
Warna Tinta Offset
picture from annedameria.blogspot.com
Warna tinta offset adalah warna subtractive yang diperkaya kepekatannya dengan menambahkan warna black dan bersifat transparan. Secara teori apabila tiga warna subtractive digabungkan menjadi satu maka akan terbentuk warna hitam, namun yang terbentuk adalah warna kecoklatan. Hal ini disebabkan pigment warna tidak mampu membentuk warna hitam, maka untuk tinta offset ditambah satu warna lagi sebagai penguat yaitu warna hitam (black). Dalam perkembangannya warna cyan, magentam yellow, dan black dijadikan acuan untuk proses separasi warna atau color separation.






Sumber: Buku Color Management, Anne Dameria