Page

Pages

Kamis, 15 Desember 2011

Semantik

Semantik berasal dari kata semanien dalam bahasa Yunani, yakni berarti, bermaksud, dan meneliti.
Dalam dunia Desain Komunikasi Visual, kata tersebut dapat diartikan sebagai:
  • Meneliti dan menganalisis makna dalam visual tertentu. Visualisasi dari suatu image merupakan simbol dari suatu makna.
  • Makna suatu visual dan perkembangannya. Etimologi: mempelajari perubahan dan perkembangan desain, sejarah seni dan desain, serta pergerakannya.
Picture from: http://www.retepsrevenge.com/


Semantik Simbolik, suatu simbolisasi yang memiliki/mengandung suatu makna atau pesan. Contohnya, Ideograph, yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam simbol yang diterapkan, yaitu berupa simbol-simbol yang mempresentasikan gagasan yang lebih kompleks dari suatu konsep yang lain. Misalnya, tulisan Hierogliph dari jaman Mesir kuno. Contoh simbolik/objek lainnya adalah berawan yang memiliki makna denotatif cuaca mendung, sedangkan makna konotatifnya adalah sedih, duka, putih, ringan.

Masih dalam lingkup pemaknaan terhadap pesan, di dalam semantik kita juga mengenal istilah Asosiasi dan Sinestesia.
Asosiasi, adalah perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat. Sinestesia dalah perubahan makna akibat pertukaran antara dua indera yang berlainan. Misalnya, ungkapan yang menyatakan:
"Suaranya sedap didengar."

MEMBERIKAN MAKNA SECARA INTERNAL
Manusia mampu memberikan makna dan menginternalisasikan makna terhadap suatu objek, tempat, maupun suasana dari orang-orang yang berada dalam lingkungan simbolik kita.
Pemaknaan tersebut dapat dibedakan menjadi dua:
a. First Order Communication Event, bersifat refleks dan biasanya datang dari alam.
b. Second Order Communication Event, adalah respresentasi simbolik dan interpretasi kita.

MAKNA YANG BERTENTANGAN
Sebuah visual atau simbol sering kali dapat memberikan dua makna bahkan lebih yang bisa saling mendukung atau bahkan saling bertentangan. Untuk itu, seorang perancang harus mengetahui kapan dan bagaiman menggunakan visual atau simbol tersebut.
Contoh:
- Burung Hantu
Dianggap sebagai binatang yang bijaksana, simbol ilmu pengetahuan.
Burung Hantu di Manado artinya Mangkuni = Kabar baik
Namun di daerah tertentu, burung hantu dianggap sebagai simbol kesialan

-Ular
Dianggap sebagai simbol dalam dunia farmasi atau obat-obatan, tetapi juga dianggap sebagai simbol kebohongan. Sementara di kalangan orang Indian, mereka mepercayai bahwa semua manusia memiliki roh hewan (totem). Orang yang memiliki roh ular dianggap sebagai orang yang bijaksana.

-Angka 4
Angka empat artinya 'shi' yaitu kematian, tetapi ada yang menganggap empat adalah lambang kekokohan bagaikan kaki meja.

SIMBOL SEBAGAI STATUS, SIMBOL SEBAGAI IDENTITAS
Manusia memberikan makna dan menginternalisasikan makna pada suatu objek, tempat, suasana, orang-orang yang ada dalam lingkungan simbolik mereka sebagai bagian dari adat, ke-senian, dan budaya yang terus berkembang.
Berikut beberapa contoh-contohnya:
1. Bendera
2. Lambang negara (Garuda, Rajawali, dsb.)
3. Simbol-simbol Religius (Salib, Bulan Bintang, Yin Yang, dsb.)
4. Simbol dalam ilmu biologi dan kedokteran
5. Dewa-dewa dalam legenda Yunani (pluto, yupiter, venus, dsb.)
6. Di pulau jawa dikenal Dewi Sri yakni dewi kesuburan, Ratu Pantai Selatan penguasa Laut Selatan, dsb.
7. Simbol Astrologi (Scorpio, Libra, Gemini,dsb.)
8. Numerologi
9. Tato maupun lukisan di wajah yang dikenakan oleh beberapa orang di suku pedalaman sebagai simbol perang.
10. Totem
Dsb.

VISUALISASI YANG MERUJUK PADA SENSASI INDRA DAN PERASAAN MANUSIA
1. Semantik Suara
-Memvisualisasikan Suara
Menggambarkan secara visual bagaimana bunyi ledakan, suara ribut, suasana sunyi, musik jazz, visualisasi suara mesin ketik, dll.
-Memvisualisasikan Indra Peraba
Menggambarkan sesuatu yang memiliki permukaan kasar, lembut, halus, sesuatu yang menonjol ke permukaan atau tenggelam ke dalam, dll.
-Pengecap
Mengambarkan rasa mains, pahit, asam, mint, dll.
-Memvisualisasikan Penciuman/Pengendus
Bau wangi dari bunga mawar, bau busuk, dll.
-Memvisualisasikan Sesuatu yang Verbal
Tanda larangan/rambu-rambu, tanda peringatan, papan informasi, signage, icon, dll.

2. Karakter/Sifat
Menggambarkan secara visual bagaimana gambaran galak, pemarah, bingung, sakit, lemah, melankolis, macho, feminim, segar, ramai, dll.

3. Memvisualisasikan Suasana
Menggambarkan secara visual suasana yang berkesan sepi, misteri, romantis, sibuk, dll.

BEBERAPA KONSEP PENYAMPAIAN VISUAL
1. Semantik Metafora/Metamorfosis/Transformasi
Perspektif bentuk dalam logika dan imajinasi
  • Mentransfer atau mengubah suatu bentuk menjadi bentuk yang lain
  • Mentransfer atau mengubah konsep verbal menjadi ungkapan visual, atau bisa dikatakan mengubah aksara menjadi piktorial.
2. Semantik Kontradiksi
Menggambarkan pertentangan, perlawanan, sebab-akibat, perbandingan.

3. Semantik Kombinasi (Collaboration)
Perspektif bentuk dalam logika dan imajinasi dengan menggabungkan dua bentuk atau lebih yang berbeda maupun yang sama.

4. Semantik Style
Visual yang disampaikan beberapa style atau gaya merujuk pada style-style tertentu sebagai ikatan benang merahnya.

Sumber: PENGANTAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL, Adi Kusrianto, penerbit Andi