KOBE, JEPANG
16 Januari 1995
5.502 Orang Tewas
Kerusakan Senilai $147 Miliar
Gempa bumi berkekuatan 7.2 di Kobe, Jepang, disebut sebagai bencana paling mahal sepanjang masa. Yang paling menakjubkan dari kekuatannya adalah bahwa gempa tahun 1995 ini telah menghancurkan dan menewaskan ribuan korban yang sama sekali tak menduganya, dalam waktu sekitardua puluh detik, dari awal hingga akhir, pada pukul 5.46 pagi hari-gempa bumi terjadi selama dua puluh detik , dan dibutuhkan selama satu dekade untuk memulihkannya.
Setelah debu mereda dan orang-orang yang selamat menyadari betapa besarnya kerusakan telah terjadi di pada kota mereka tercinta, terjadilah depresi yang meluas, menjalar ke seluruh Kobe. Sejumlah orang meringankan penderitaan ini dengan cara menyediakan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti makanan dan tempat bernaung.
Bencana telah menciptakan persahabatan, dan salah satu kelompok dermawan yang paling tidak terduga ternyata adalah geng para kriminal yang terorganisasi, Yamaguchi-gumi. Para pria yang biasanya lebih berminat untuk mengambil daripada memberi ini tiba-tiba membagikan delapan ribu bungkus makanan sehari di tempat parkir. Mereka menghimpun aset-aset mereka, kendaraan, tenaga, dan bekerja memberi makan kepada sesama. Seorang yang selamat, Masakazu Koga, berkata, "ini mengigatkan saya akan masa setelah perang. Semuanya hancur, dan saya tidak melihat cara bagaimana kita akan membangun semuanya kembali. Namun gempa bumi juga telah mempersatukan kita. Saya melihat kedermawanan dari orang-orang yang saya pikir telah meninggalkan Jepang."
Gempa bumi terbesar kedua dalam sejarah Jepang telah menyebabkan kerugian senilai $7 miliar dari pendapatan pajak saja, untuk tahun fiskal 1995 negara ini. Industri-indstri utama Kobe-galangan kapal, produksi baja, pabrik kimia, dan pemrosesan makanan-sangat dirugikan oleh gempa bumi, dan banyak pabrik yang benar-benar tutup selama beberapa hari. Aliran listrik telah pulih dengan kapasitas yang sangat menurun, beberapa di antaranya sebesar 60 persen lebih rendah dari output biasanya.
Sebagaimana halnya dengan yang selalu terjadi pada gempa bumi besar, Kobe juga dikepung api yang berasal dari pipa gas yang pecah, dan kompor-kompor yang menyala jatuh. Diperkirakan ebih dari satu juta meter persegi Kobe telah terbakar oleh api setelah gempa bumi ini. Nyaris 180.000 gedung di perkotaan telah rusak atau hancur. Di pelabuhan Kobe, lebih dari 90 persen dari 187 tambatan kapal di pelabuhantelah rusak. Hanshin Expressway sepanjang kilometer telah runtuh di beberapa tempat. Pada tanggal 25 Januari, sembilan hari setelah gempa bumi menghantam, sebanyak 367.000 rumah tangga di Kobe masih belum memperoleh aliran air.
Mayat-mayat juga merupakan masalah sangat besar menyusul bencana ini, dan di Kobe terdapat ribuan orang yang telah tewas dalam gempa bumi, yang mayatnya harus dibersihkan, diidentifikasi, dan dikubur, atau di kremasi. Pihak resmi mengubah sebuah ruang sekolah di kota menjadi sebuah kamar mayat, dan memasang tanda di pintu yang berbunyi Ruang bagi Arwah-arwah yang beristirahat.
Menurut penelitian, gempa di Kobe membuat banyak orang yang terkejut karena selama ini patahan di daerah Kobe jarang terkena gempa besar. Pada waktu sebelum gempa terjadi pun, di Kobe terjadi beberapa kali gempa kecil antara 2-3 skala ritcher. Dan gempa besar yang terakhir mengguncang berskala 7,2 skala ritcher atau sekitar 65 kiloton nuklir yang langsung merobohkan bangunan rentan gempa Kobe Gempa tahun 1995 telah menyoroti kerapuhan gedung-gedung dan konstruksi jalan bebas hambatan Pusat gempa terletak di daerah pulau Awaji yang selama ini tidak diketahui bahwa terdapat patahan di sekitar situ dan kemudian merambat ke kota Kobe. Kobe, sumber-sumber pengamanan publik dan pemadam kebakaran, juga responnya terhadap bencana. Sejumlah sistem telah gagal, dan banyak juga yang bekerja, sejumlah program baru diterapkan. Banyaknya rumah yang rubuh karena gempa dikarenakan struktur bangunan tradisional di Kobe lebih berat di bagian atapnya yang terbuat dari keramik karena di daerah Kobe sering terkena badai yang dapat menerbangkan atap rumah. Karena itu, setelah gempa terjadi pihak Kobe langsung merestorasi bangunannya.
Di Kobe juga terdapat sebuah jalan tol yang rubuh, padahal menurut kontraktornya, jembatan ini mampu menahan gempa yang terjadi di Kobe. Tetapi pada kenyataannya jalan tersebut roboh ke samping. Setelah diteliti, ternyata tali baja yang seharusnya memanjang sampai pada tinggi tiang penyangga hanya separuh dari tinggi tiangnya, hasilnya adalah jembatan tersebut tidak kuat menopang guncangan gempa dan berakhir dengan roboh.
Laporan EQE menyimpulkan hasil pemeriksaannya dalam kalimat berikut: "Gempa Kobe adalah contoh sangat mengerikan dari apa yang bisa diakibatkan oleh gempa bumi, terhadap masyarakat modern yang teridustrialisasi." EQE berketetapan bahwa sumber-sumber yang ada harus peka dua puluh detik untuk menurunkan "masyarakat industri modern," menjadi sama sekali bukan apa-apa.
Sumber: 100 bencana terbesar sepanjang masa,, Stephen J. Spignesi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pergunakanlah kata-kata yang santun & NO SPAM